KUALA KAPUAS – Sedikitnya 22 siswa dan guru dari Sekolah Menengah Atas Islam Terpadu (SMA IT) Al Amin berkunjung ke Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disarpustaka) Kabupaten Kapuas guna meningkatkan wawasan kearsipan dan perpustakaan, serta mengenalkan mereka pada pentingnya pengelolaan arsip dan budaya literasi, Selasa (21/1) pagi di rumah betang Bukit Ngalangkang Kuala Kapuas
Kepala Disarpustaka Kapuas H. Suwarno Muriyat dalam paparannya menyampaikan pentingnya memahami peran perpustakaan dan arsip dalam perkembangan masyarakat.
“Perpustakaan bukan hanya tempat untuk membaca, tetapi juga pusat pengetahuan yang membantu memperkaya wawasan. Begitu juga dengan arsip, yang memiliki nilai sejarah dan penting untuk kelangsungan berbagai kegiatan administratif,” ujarnya.
“Korespondensi bebas kertas dengan menggunakan aplikasi Srikandi (Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi), Spot Baca, iKapuas dan Pocadi (Pojok Baca Digital) telah dimulai dalam dua tahun terakhir bahkan telah meraih prestasi terbaik pertama di Provinsi Kalimantan Tengah.
Adapun inovasi daerah LAPAK (Layanan Aplikasi Pengelolaan Arsip Keluarga) berupa alih media dokumen pribadi menjadi digital akan kami sosialisasikan sejak awal tahun ini sekaligus pelayanan scaning tersebar di 17 kecamatan,” jelas H. Suwarno Muriyat
Kunjungan edukasi yang berlangsung hingga siang hari, memberi kesempatan kepada siswa dan guru untuk menjelajahi fasilitas Disarpustaka Kapuas, termasuk ruang penyimpanan arsip dan koleksi buku yang beragam. Juga mendapatkan penjelasan mengenai cara pengelolaan arsip yang efektif, serta bagaimana teknologi digital saat ini mempermudah akses informasi bagi masyarakat.
Sementara itu Kepala SMA IT Al Amin, Hardi Septian,S.Pd menyampaikan terima kasih dan apresiasinya kepada Kadisarpustaka Kapuas dan jajarannya yang telah menerima dan mengedukasi peserta didiknya sehingga bertambah wawasan di bidang kearsipan dan perpustakaan.
“Kami ingin siswa kami tidak hanya mengenal perpustakaan sebagai tempat membaca dan akan kami kembangkan di sekolah sebagai budaya literasi. Adapun pengelolaan aplikasi Srikandi nantinya akan kami terapkan di sekolah,” kata Septian.
Kunjungan ini diakhiri dengan nonton bareng film yang menginspirasi siswa dalam pengembangan kompetensi dan karakter menjadi pribadi yang unggul.(*)