KUALA KAPUAS – Seorang oknum dokter berinisial dr AKS, yang bertugas di Puskesmas Pulau Telo, Kelurahan Selat Barat, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, menuai keluhan dari keluarga pasien yang merasa dilayani dengan sikap arogan dan tidak ramah. Kejadian ini terjadi tiga pekan lalu saat Putri, seorang warga, mengantar orang tuanya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di puskesmas tersebut.
Menurut cerita Putri, dokter yang bertugas pada saat itu berbicara dengan nada kasar, terkesan arogan, dan tidak menunjukkan sikap empati. Perlakuan tersebut menimbulkan rasa trauma, bahkan anak dari pasien yang mendampingi, merasa sangat tertekan hingga menangis dan merasa enggan untuk kembali berobat di Puskesmas Pulau Telo.
Atas kejadian tersebut, keluarga pasien yang diwakili oleh Ahmad Efendi, mengajukan keluhan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas. Ahmad Efendi mengungkapkan bahwa keluhan mereka telah disampaikan ke dinas terkait dan dikabarkan bahwa dokter tersebut telah dipanggil untuk dimintai keterangan. Namun, meski sudah tiga minggu berlalu, pihak keluarga tidak mendapatkan penjelasan atau tindak lanjut yang memadai dari Dinas Kesehatan Kapuas.
“Sudah beberapa kali kami mencoba menghubungi Kepala Dinas Kesehatan Kapuas, dr Tonun dan bertanya tentang hasil pemeriksaan, tetapi tidak ada respons yang memadai. Kami merasa tidak dipedulikan,” ujar Ahmad Efendi, Kamis (13/3/2025)
Selain itu, dokter tersebut juga disebut-sebut tidak pernah mau mengangkat telepon atau membalas pesan WhatsApp yang dikirimkan keluarga pasien, meski sebelumnya memberikan nomor telepon pribadi.
Ahmad Efendi mengungkapkan bahwa dalam pertemuan sebelumnya, oknum dokter tersebut justru menantang pihak keluarga untuk melaporkannya, bahkan menyebut dirinya direkomendasikan oleh Penjabat Bupati dan Sekretaris Daerah Kabupaten Kapuas. Ia juga mengklaim dirinya adalah dokter terbaik. Hal ini semakin menambah ketidakpuasan pihak keluarga terhadap pelayanan yang diberikan.
“Pernyataan Bupati agar pelayanan kesehatan lebih baik dan aktif tampaknya tidak tercermin dari sikap dan cara pelayanan mereka. Kami berharap kejadian serupa tidak terulang pada warga lainnya,” ujar Ahmad Efendi.
Pihak keluarga berharap, laporan ini menjadi perhatian serius dari pihak terkait, termasuk Bupati Kapuas. Mereka ingin memastikan bahwa kejadian ini ditangani dengan transparansi dan tindakan yang jelas agar pelayanan kesehatan di Kapuas dapat lebih baik dan profesional.
Dengan harapan agar kejadian serupa tidak terulang, keluarga pasien meminta agar pelaporan dan tindak lanjutnya diproses secara adil, demi kenyamanan dan rasa aman masyarakat yang membutuhkan pelayanan medis.
Kepala Dinas Kesehatan Kapuas dr Tonun Irawaty Panjaitan yang dikonfirmasi melalui pesan whatsapp pada Kamis (14/3/2025) malam menyampaikan :
1. Yg mengatakan oknum dokter tsb kasar adalah saudara Fendi yg mendapat laporan dr keluarga pasien, jd bukan saudara Fendi sendiri yg menghadapi dokternya.
2. Kita sdh memanggil dokter dan kepala puskesmas serta di dapat info dokter mengedukasi pasien tp keluarga merasa tdk terima sehingga terjadi miskom
3. Dokter sdh melaksanakan tugas sesuai SOP kedokteran, mengenai like and dislike, kasar dan tdk kasar, suka dan tdk suka terhadap seseorg,itu pendapat pribadi seseorg.
4. Idealnya dokter memang wajib menggali ttg penyakit pasien, sehingga jika ada pertanyaan dr dokter, pasien maupun keluarga pasien bisa memberikan informasi se faktual mungkin.
5. Penyakit pasien dan riwayatnya secara medicolegal bisa di ketahui oleh org yg ada hub keluarga.
6. Pasien tsb sdh kontrol kembali ke pkm P.Telo dan tetap di layani. Jika tdk dilayani atau diberi obat yg tdk sesuai dg penyakitnya, itu wajib di permasalahkan.
Demikian ya Pak.
“Tidak ada kesalahan prosedur pelayanan dalam kasus ini, dan oknum dokter sdh kita ingatkan agar ke depannya lebih sabar menghadapi berbagai macam karakter pasien dan keluarganya,”
“Dan saya menghimbau kpd teman2 media, bisa membedakan mana kesalahan prosedur kerja (terukur) mana pendapat pribadi krn karakter seseorg (tdk terukur). Bisa jadi di satu org dia kasar, di org lain dia baik dan ramah.” Pungkasnya.(*)